Breaking News

Oktaheroe Ramsi"Sang bintang" Hadir membaur bersama rekan alumni SMPN V Goro

Bandar Lampung. Ungkap.id,- sukses dan berhasil dalam pendidikan serta karir sejati nya merupakan cita-cita serta dambaan setiap manusia, namun tentunya kesuksesan yg menjadi mimpi tersebut bukan pula menjadi ukuran dan penghalang berjalan nya silaturahmi dalam persahabatan seperti hal yang tergambar dalam perhelatan akbar 40 tahun reuni akbar alumni SMPN V gotong royong bandarlampung (02/08/25) 

Reuni dalam kamus bahasa Indonesia merupakan moment berkumpulnya kembali orang-orang yang pernah memiliki hubungan dekat di masa lalu, seperti teman sekolah, teman kuliah, atau anggota keluarga besar. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi, mengenang masa lalu bersama, dan membangun atau mempererat kembali hubungan, yg mungkin terputus/ terhalang oleh jarak, waktu dan hal lainnya. 

Demikian pula dengan gelaran Reuni akbar SMPN V Gotong Royong Bandar Lampung ini diselenggarakan untuk membangun kembali silaturahmi persahabatan dari seluruh latar belakang pernak-pernik kehidupan yang telah di jalani masing-masing individu dalam satu rasa membaur dalam satu balutan kenangan masa putih biru disaat semuanya masih lugu dan polos. 

Dalam Reuni akbar  ke 40 tahun yang di selenggarakan di pantai Virgo Sebalang, dengan mengusung tema "Sahabat Selamanya" berlangsung penuh keakraban dan dihadiri lebih dari 100 alumni tampak pula dihadiri oleh Mayor Jenderal TNI Oktaheroe Ramsi yang juga merupakan alumni SMPN V gotong royong bandarlampung, TB. Riffat salah satu pengusaha sukses di Lampung, Salamon Carlo, Yudi Hermanto serta rekan rekan lainnya dari kelas A sampai G yg merupakan alumni SMPN V tahun 1985.

Dalam sambutannya Oktaheroe menyampaikan bahwa silaturrahmi adalah kata yang mudah dan murah untuk diucapkan, tetapi mahal dan sulit untuk di praktekkan. Pada usia kita, biasa kita masih bertanya kepada teman2 saat reuni, sudah mantu belum, kalau sudah mantu cucunya berapa? Tetapi seiring perjalanan waktu, pertanyaannya menjadi berubah.. Si anu dimana, masih sehat atau sudah sakit2an.. Dan selanjutnya si B masih ada enggak? Kita tinggal berapa lagi yang masih hidup dst. Sehingga pada akhirnya yang terpenting bagi kita adalah silaturrahmi dan tetap menjadi sehat hingga waktu membatasi kita untuk hidup.

Apapun yang ditemukan pada tiap nilai kesulitan yang kita hadapi, selalu akan menjadi bagian dari kita untuk semakin smart dan berkelanjutan dalam menjalankan kegiatan kita sebagai manusia dan makhluk sosial. Beliau menekankan kiranya kegiatan ini dapat memberikan nilai lebih bagi ikatan kemanusiaan  kita menuju generasi yang lebih baik serta saling menjaga silaturahmi dalam balutan persahabatan yang saling mengingatkan tentang hakikat sejati sebuah persahabatan tutupnya. (Rls)

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close