Pekanbaru, Riau. Ungkap.id, - Kinerja Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III sebagai unit pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai Riau selama ini dinilai buruk. Predikat ini menyusul banjir luapan air Sungai Siak yang baru-baru ini merendam 3.000-an rumah, seharusnya tidak perlu terjadi.
"Seharusnya banjir Sungai Siak Pekanbaru yang telah merugikan masyarakat kemarin tak perlu sampai terjadi kalau BWSS transparan dalam mengelola kawasan sungai," ujar Koordinator Investigasi DPP Forum LSM Riau Bersatu, Devut Amriady saat audiensi di Kantor BWSS III, pada Jumat (21/03/2025).
Peristiwa banjir yang menerjang kawasan pemukiman warga 3 (tiga) kecamatan yang terparah terjadi Kecamatan Rumbai ini, menurut Devit Amriady sebagai akibat buruknya kinerja Unit BWSS III di Kota Pekanbaru. Karena, antisipasi pengendalian banjir ini telah lama dilakukan menggunakan pintu air yang semuanya terdata sebanyak 14 pintu air.
"Kan parah ini, setelah air meluap, baru tau ternyata ada pintu airnya yang hilang maupun mesin pompanya yang rusak," ungkap Devit sembari mencontohkan kasus Pompa Parit Belanda.
Devid yang juga merupakan Ahli Konstruksi ini banyak mengerti soal teknis proyek fisik. Ia mencurigai mulai dari proses lelang, pekerjaan fisik hingga perawatan masing-masing pintu air hingga mesin pompa airnya, kalau dilakukan benar, tentu ada antisipasi jauh hari sebelum musibah melanda.
"Ini baru tau pintu airnya hilang setelah pemukiman masyarakat terendam banjir. Parah ini," geram Devid.
Tidak hanya itu, pada proses pembangunan maupun perawatan Pintu Air Parit Belanda, perusahaan mengabaikan lingkungan, terutama kondisi Jalan Nelayan yang dilalui truk. Truk bermuatan 55 ton yang membawa Sixspell melintas pada jalan bukan standarnya sepanjang 2 Km, telah menghancurkan permukaan jalan lingkungan tersebut.
"Kita minta perusahaan yang mengerjakan di bawah kendali BWSS III untuk bertanggungjawab," pinta David sembari mensinyalkan nama salah seorang Anggota DPD RI dari Riau yang disebutnya berperan masuknya proyek tersebut ke Pekanbaru, Riau.
Hal lain yang menjadi sorotan David yakni, soal pencucian parit Sekunder dan Primer juga sepanjang 2 kilometer.
"Karena itu, Forum LSM Riau Bersatu dan Ketua DPD LSM Gakorpan dan Masyarakat pengguna jalan untuk minta dilakukan perbaikan. semua yang rusak, ya harus diperbaiki," tukasnya.
Kecurigaan semakin kuat, ketika dirinya bersama Team Forum LSM Riau Bersatu dipimpin Ketua Umum, Robert Hendriko hendak meminta audiensi dengan pimpinan Kepala Balai (BSWW) III. Mulai dari surat pertama hingga kedua tak kunjung ditindaklanjuti serius. Meski permohonan audiensi akhirnya dilayani, namun tanpa dihadiri langsung Kepala BSWW III Riau, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, S.T., M.T.
"Ini menandakan tidak transparansinya unit BSWW III Riau dan terkesan ada yang ditutupi dan menghindar kritikan unsur Masyarakat/ LSM," ucap Devid.
Atas jawaban beberapa orang perwakilan Kepala Balai dalam pertemuan ini, Ketum Forum LSM Riau Bersatu, Ir Robert Hendriko sangat menyesalkan. Selama ini BSSW sebagai Lembaga Publik juga tertutup hingga terjadinya musibah banjir di wilayah Kecamatan Rumbai ini. "BSSW III ini memang tak beretika, surat resmi saja dua kali diabaikan hingga dilakukannya pertemuan ini. Jawaban klarifikasi kepada team kami hanya sebuah jawaban nornatif saja, mengabaikan soal anggaran yang digelontorkan selama ini," ucap Robert sembari pertanyakan kehadiran Oknum Anggota TNI pada proyek tersebut.
Soal pengamanan oleh Oknum TNI, kata Robert, akan melakukan kroscek keberadaannya apakah dikaryakan atau tidak. Jangan sampai ada aparat berselingkuh dengan pemerintah. Termasuk masuknya unsur Yudikatif ke Eksekutif seperti Kejaksaan. Padahal soal prosedur teknis mereka juga tidak tahu.
"Jika Bapak/Ibu katakan jangan ragu apa yang kami lakukan, bagi kami LSM, semua meragukan," jelas Robert yang juga meragukan perencanaan pengerjaan yang kurang matang.
"Kami tidak ingin mengacaukan persoalan penanganan banjir. Namun sejak dini kita mengantisipasi agar tidak terulang, anggaran tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," pungkas Robert.
Menanggapi pertanyaan kritis dari Tim Forum LSM Riau Bersatu dan LSM Gakorpan DPD Prov. Riau, beberapa pejabat jajaran BSSW III secara bergantian mengklarifikasinya.
Efendi Saputra yang juga Kepala PJSA berkilah, tanggungjawab kawasan sungai adalah pusat. Ia mengakui adanya dana hibah paket penanggulangan banjir Kota Pekanbaru selama ini, namun Ia tak menyebutkan apakah anggaran tersebut kurang.
Sementara itu, PPK Sungai, Tomi menjelaskan, proyek masih tahap pelaksanaan, bukan mangkrak sebagaimana ditudingkan. Proyek ini dikawal oleh Tim Pengamanan, bukan niat sengaja dimangkrakkan.
Hotmauli Tampubolon berkilah, akibat terbatasnya biaya perawatan dari pusat sehingga pengawasan pintu air tidak maksimal. Untuk pompa yang hilang, telah segera dicari solusi secepatnya. Sedangkan pada mesin dilakukan perawatan.
"Sedangkan untuk pompa-pompa lainnya sedang terus dilakukan pemeliharaan. Kami sudah mompa sejak tanggal 28 Februari sebelum banjir," ungkapnya dan berharap masyarakat jangan buang sampah sembarangan.
Terkait keberadaan unsur TNI berpakaian lengkap di lokasi, katanya untuk mencegah dampak sosial dari pekerjaan.
"Ini bukan untuk menjaga secara khusus," ulasnya sembari berharap tahun 2026 proyek ini selesai dan memberi manfaat dengan dukungan semua elemen masyarakat.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Pekanbaru, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, S.T., M.T., hingga kini belum berhasil dikonfirmasi, karena sesuai laporan jajaran Pejabat BSSW III, pimpinan mereka sedang berada di Indragiri Hilir.
Tim Forum LSM Riau Bersatu yang hadir, Ir Robert Hendrico, S.H., M.H sebagai Ketua Umum, David Amriady, Ketua Investigasi Forum LSM Riau Bersatu/Ahli Kontruksi, Rahmad Panggabean MRE, Ketua LSM Gakorpan DPD Riau, Tri Wahyudi, Bidang IT LSM Gakorpan DPD Riau, serta diliput oleh Awak Media Parnerts, diantaranya, Pemred kanalvisual.com/Assesor BNSP- LSP Pers Indonesia, Wesly H. Sihombing dan Ridwan Alkalam, Pemred riaulapor.com.
Sedangkan pihak BWSS III Provinsi yang hadir dalam audiensi tersebut, M. Efendi Saputra, Kasatker BWSS PJSA, Tommy A, PPK SUPAN, Andri Kasi (Pelaksana), Hotmauli Tampubolon, PPK OP SDA II, Harlen Sopyan, Virdian Yuser, Kasi KPI SDA, Reno Diah Putr,i Kasi OP, Ruuyanto Arie H, Kasatker OPS. (Tim).
Social Footer