Mesuji. Ungkap.id,-Mencuatnya pemberitaan terkait limbah lapak Sawit yang sempat menjadi perbincangan beberapa pihak lantaran terdapat keluhan dari masyarakat sekitar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten mesuji akan mengambil sikap.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Mat Nur selaku anggota Dprd Mesuji saat dihubungi pihak media, ia menegaskan bahwasanya kabar tersebut telah beredar santer pada lembaga dimana ia bernaung.
" Udah nyampek di grup dewan itu britanya, coba nanti kita komunikasikan, " Tuturnya. (Jumat 30/05).
Tak hanya itu, politisi partai amanat nasional ini juga menegaskan akan segera mengambil tindakan bersama rekan-rekan sejawatnya.
" Nanti kita sikapi hari senin ya, " Pungkas politisi besutan Zulkifli Hasan ini dengan tegas.
Diberitakan sebelumnya, bahwa terdapat kegiatan usaha lapak mutiara yang berada di desa Adi luhur kecamatan Panca Jaya kabupaten Mesuji disinyalir mencemari lingkungan lantaran menimbulkan bau tak sedap pada sepanjang aliran sungai.
Selain aroma tersebut, keberadaan lapak karet sawit dan singkong itu juga di diduga sengaja membuang air limbah ke saluran drainase bahkan menggenang hingga badan jalan dan di alirkan ke sungai alam tepat di bawah lokasi lapak tersebut.
Lebih dari itu, (N) salah satu warga setempat juga mengeluhkan minimnya penerangan di sekitar lapak tersebut sehingga pada saat malam hari harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan yang tepat berada di depan lapak mutiara.
” Itu kalau pas muat banyak kendaraan fuso dan truk yang parkir di badan jalan apalagi minim penerangan jadi kami harus bergantian dengan pengendara dari arah berlawanan untuk melintasi” ujar N.
Ia menambahkan bahwa aktivitas tersebut dirasa mengganggu mobilitas warga, manakala saat musim penghujan bau menyengat dari limbah yang dialirkan di sungai alam tersebut sangat menyengat sehingga menimbulkan ketidak nyamanan.
Warga pun berharap pemerintah dapat memberikan sanksi tegas terhadap pelaku usaha yang mengabaikan kesehatan dan lingkungan.
“Kami minta ada ketegasan lah baik dari pemerintah desa kecamatan dinas terkait maupun aparat penegak hukum, sebab jika ini terus berlanjut dikhawatirkan menimbulkan masalah terutama dampak kesehatan dan lingkungan” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik lapak belum terkonfirmasi. (Rls)
Social Footer